
Dunia menyambut pelantikan Presiden AS Barack Obama dengan berbagai emosi. Mulai dari kegembiraan hingga keraguan akan kepemimpinan Obama.
Di Kairo, Mesir misalnya. Pesan Obama pada dunia muslim dalam pidato pelantikannya disambut skeptis. Itu dikarenakan Obama sama sekali tidak menyinggung soal krisis Gaza dalam pidato bersejarahnya itu.
"Kenapa saya harus optimistis akan apa yang dikatakannya," cetus Hassan Abdel Rahman (25) seperti dilansir harian New York Times, Rabu (21/1/2009).
"Jika ada alasan untuk optimistis, maka kami pasti akan merasakannya selama perang di Gaza dan jika dia adil, maka dia harusnya mengatakan sesuatu. Tapi dia tidak bilang apapun," imbuhnya.
Menurut sejumlah warga Kairo, pidato pelantikan Obama yang tidak menyinggung soal Israel-Palestina membuktikan keyakinan mereka bahwa kebijakan AS di Timur Tengah tak akan pernah berubah secara fundamental siapapun presidennya.
"Kepentingan Amerika tetap sama dan mereka tidak pernah berubah," cetus Ahmed Abdel Atti (26). "Dia (Obama) tak bisa mengubah kebijakan, yang selama ini selalu untuk memecah-belah dan menaklukkan," ujarnya sengit.
Meski begitu, sejumlah warga juga menaruh harapan besar pada Obama. "Sebagai orang kulit hitam dia tahu seperti apa ketidakadilan itu dan paham bagaimana kami melihat AS sebagai kekuatan opresif," kata Ahmed Hamdi, mahasiswa arsitektur Mesir.
"Fakta bahwa dia presiden kulit hitam pertama merupakan bukti bahwa ada perubahan, itulah yang memberikan kita harapan," tandasnya.
Emosi serupa juga dirasakan sebagian warga Lebanon. Mereka menangkap keterbukaan baru yang diisyaratkan Obama untuk dunia muslim. Namun banyak yang skeptis menyangkut kemampuan Obama mengubah arah dasar kebijakan AS, khususnya tentang isu Israel-Palestina.
"Pidatonya bagus, dia menyebut masalah-masalah serius, dan sudah pasti terpilihnya Obama akan mempengaruhi Timur Tengah. Tapi ada pula lobi zionis," kata Ahmad Bahjat, seorang guru di Beirut.
Dalam pidato pelantikannya, Obama menyinggung berbagai masalah termasuk krisis ekonomi AS, masalah Irak dan Afghanistan. Obama juga mengungkapkan kepeduliannya pada negara miskin dan berupaya merangkul negara muslim. Namun entah mengapa, Obama sama sekali tidak menyinggung krisis Gaza yang telah menelan lebih dari 1.300 nyawa warga Palestina.
(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO. UANG MASUK PER 18 JANUARI 2009 SEBESAR RP 13.650.000, PENGIRIMAN DANA KE PALESTINA SEBESAR RP 12.500.000, SALDO KAS RP 1.135.000)
Di Kairo, Mesir misalnya. Pesan Obama pada dunia muslim dalam pidato pelantikannya disambut skeptis. Itu dikarenakan Obama sama sekali tidak menyinggung soal krisis Gaza dalam pidato bersejarahnya itu.
"Kenapa saya harus optimistis akan apa yang dikatakannya," cetus Hassan Abdel Rahman (25) seperti dilansir harian New York Times, Rabu (21/1/2009).
"Jika ada alasan untuk optimistis, maka kami pasti akan merasakannya selama perang di Gaza dan jika dia adil, maka dia harusnya mengatakan sesuatu. Tapi dia tidak bilang apapun," imbuhnya.
Menurut sejumlah warga Kairo, pidato pelantikan Obama yang tidak menyinggung soal Israel-Palestina membuktikan keyakinan mereka bahwa kebijakan AS di Timur Tengah tak akan pernah berubah secara fundamental siapapun presidennya.
"Kepentingan Amerika tetap sama dan mereka tidak pernah berubah," cetus Ahmed Abdel Atti (26). "Dia (Obama) tak bisa mengubah kebijakan, yang selama ini selalu untuk memecah-belah dan menaklukkan," ujarnya sengit.
Meski begitu, sejumlah warga juga menaruh harapan besar pada Obama. "Sebagai orang kulit hitam dia tahu seperti apa ketidakadilan itu dan paham bagaimana kami melihat AS sebagai kekuatan opresif," kata Ahmed Hamdi, mahasiswa arsitektur Mesir.
"Fakta bahwa dia presiden kulit hitam pertama merupakan bukti bahwa ada perubahan, itulah yang memberikan kita harapan," tandasnya.
Emosi serupa juga dirasakan sebagian warga Lebanon. Mereka menangkap keterbukaan baru yang diisyaratkan Obama untuk dunia muslim. Namun banyak yang skeptis menyangkut kemampuan Obama mengubah arah dasar kebijakan AS, khususnya tentang isu Israel-Palestina.
"Pidatonya bagus, dia menyebut masalah-masalah serius, dan sudah pasti terpilihnya Obama akan mempengaruhi Timur Tengah. Tapi ada pula lobi zionis," kata Ahmad Bahjat, seorang guru di Beirut.
Dalam pidato pelantikannya, Obama menyinggung berbagai masalah termasuk krisis ekonomi AS, masalah Irak dan Afghanistan. Obama juga mengungkapkan kepeduliannya pada negara miskin dan berupaya merangkul negara muslim. Namun entah mengapa, Obama sama sekali tidak menyinggung krisis Gaza yang telah menelan lebih dari 1.300 nyawa warga Palestina.
(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO. UANG MASUK PER 18 JANUARI 2009 SEBESAR RP 13.650.000, PENGIRIMAN DANA KE PALESTINA SEBESAR RP 12.500.000, SALDO KAS RP 1.135.000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar