
“Deklarasi Israel tak cukup,” demikian ujar seorang pejabat Hamas, Ali Barekh, di Damaskus, Suriah, seperti dilansir Press TV, Minggu (18/1).
Menurutnya, menghentikan kontak senjata belum mampu membawa perdamaian bagi kedua belah pihak. Sebab, Israel harus mencantumkan kesepakatan mengenai Jerusalem, penarikan pasukan dari Gaza, serta membuka blokade di teritori itu.
“Gencatan senjata unilateral ini bukan berarti akhir dari agresi Israel dan ketegangan selama ini. Perang ini bersifat konstitusional, sehingga bukan akhir dari perlawanan kami,” sambung Jubir Hamas Fawhi Barhourm.
Ia juga mengkritik langkah unilateral yang diambil Israel, bukan perjanjian dengan Mesir sebagai mediatornya. Menurutnya, Israel sengaja membuat kesepakatan yang tidak menyebutkan syarat mereka harus menarik pasukannya dari Gaza. Bagi Barhourm, penarikan pasukan artinya akhir sengketa dan gencatan senjata.
Sebelumnya, PM Israel Ehud Olmert mengumumkan gencatan senjata unilateral di Jalur Gaza. Perjanjian ini efektif berlaku pukul 2 dini hari, Minggu (18/1) waktu setempat. Namun, Israel masih menyerang Gaza dengan bom fosfor putih.
(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO. UANG MASUK PER 18 JANUARI 2009 SEBESAR RP 13.650.000, PENGIRIMAN DANA KE PALESTINA SEBESAR RP 12.500.000, SALDO KAS RP 1.135.000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar