
Sebelumnya The Quartet, kelompok mediasi Timur Tengag terdiri dari Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB, dan Rusia, menyatakan, tidak ada dialog dengan Hamas hingga kelompok politik yang secara demokratis memenangkan pemilihan umum di Palestina itu mengakui Israel. The Quartet mendesak tiga sarat kepada Hamas, selain mengakui Israel, Hamas juga diminta menerima hasil perjanjian damai yang selama ini telah digulirkan, serta menghentikan kekerasan.
Juru bicara Menteri Luar Negeri Prancis, Eric Chevallier mengatakan penghentian kekerasan merupakan hal terpenting dari tiga syarat yang diberikan The Quartet tersebut. "Kami mengulangi bahwa hal terpenting adalah menghentikan kekerasan," ujar Chevallier seperti dikutip Reuters, Rabu (21/1/2009).
Hamas mengambil alih Gaza dari Fatah sejak Juni 2007. Tahun sebelumnya Hamas secara gemilang memenangkan pemilu. Negara Barat kemudain memboikot kepemimpinan Hamas karena alasan penolakan negara Israel itu.
Chevallier mengatakan, Prancis menyiapkan untuk bekerja sama dengan pemerintahan nasional bersatu Palestina. "Kami siap bekerja sama dengan pemerintahan nasional bersatu yang menghormati prinsip proses perdamaian dan memiliki komitmen untuk bernegosiasi dengan Israel, dalam rangka menciptakan suasana damai dalam hidup berdampingan," papar Chevallier.
Komentar Chevallier merupakan kelanjutan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon. Ban mengatakan PBB siap bekerja sama dengan siapa pun pemerintahan Palestina untuk membangun kembali Jalur Gaza.
(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO. UANG MASUK PER 18 JANUARI 2009 SEBESAR RP 13.650.000, PENGIRIMAN DANA KE PALESTINA SEBESAR RP 12.500.000, SALDO KAS RP 1.150.000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar