Minggu, 18 Januari 2009

CONDOLEZA PURA-PURA BEGO SOAL GENCATAN SENJATA SEPIHAK DARI ISRAEL


Setelah menolak resolusi 1860 milik PBB untuk gencatan senjata Israel-Hamas, akhirnya Amerika Serikat menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Namun, yang membuat kesepakatan itu Israel sendiri. Kok AS jadi plin-plan?

“AS menyambut baik akhir kekejaman di Gaza,” ujar Menlu Condoleezza Rice, sesaat setelah PM Israel Ehud Olmert mengumumkan kesepakatan gencatan senjata Israel, Sabtu (17/1).

Dalam pernyataan yang dilansir Press TV, Minggu (18/1) itu, sempat mengisyaratkan bahwa perjanjian yang tidak menyertakan negosiasi dengan Hamas itu kurang tepat.

“Sebab, tujuannya adalah mencapai gencatan senjata jangka panjang dan terus dihormati kedua belah pihak. Sehingga Gaza bisa kembali normal dan stabil,” Rice berujar.

Rice juga menghargai usaha yang dilakukan Mesir sebagai mediator perundingan Israel-Hamas di kawasan. Sementara AS, kata Rice, berjanji akan memberikan kontribusi terhadap segala usaha untuk aksi internasional terkoordinasi demi meningkatkan bantuan untuk Timur Tengah.

Sayangnya, kendati mengumumkan gencatan senjata, Israel tetap menyerang Jalur Gaza. Bahkan, negara Zionis itu masih tak ragu menggunakan bom fosfor putih yang melanggar hukum internasional.

(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO. UANG MASUK PER 18 JANUARI 2009 SEBESAR RP 13.650.000, PENGIRIMAN DANA KE PALESTINA SEBESAR RP 12.500.000, SALDO KAS RP 1.135.000)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar