
Sedikitnya 1.000 warga Palestina telah menjadi syuhada dalam agresi militer Israel di Gaza. Sekitar 400 orang di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Kepala badan kemanusiaan PBB untuk Gaza, John Ging, menyerukan Israel dan komunitas internasional untuk melindungi warga sipil Gaza.
Dikatakan Ging, kini tak ada tempat yang aman di Gaza, wilayah yang dihuni sekitar 1,5 juta jiwa penduduk.
"Semua orang, yang pertama kali mereka katakan pada saya adalah: tolong, kami butuh perlindungan, tak ada tempat yang aman," kata Ging, direktur operasi untuk U.N. Relief and Works Agency pada wartawan di Jenewa seperti dilansir Reuters, Rabu (14/1/2009).
Suara ledakan dan tembakan senjata berat masih terus terdengar di Gaza. Talat Jad (30), warga di pinggiran Tel al-Hawa mengatakan, dia dan 15 anggota keluarganya berkumpul di satu ruangan di rumah mereka. Mereka tidak berani melihat ke luar jendela.
"Kami bahkan menyetel diam telepon-telepon genggam kami karena kami takut tentara-tentara di tank-tank itu bisa mendengarnya," tutur Jad.
Militer Israel mengaku banyak hal yang telah dicapai dalam agresi di Gaza. "Kita telah mencapai banyak hal dalam menyerang Hamas dan infrastrukturnya, kepemimpinannya dan sayap bersenjatanya. Namun masih ada pekerjaan menanti," ujar Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi, kepala staf Angkatan Bersenjata Israel.
Dikatakan Ashkenazi, pesawat-pesawat tempur Israel telah melancarkan lebih dari 2.300 serangan sejak agresi ke Gaza dimulai 27 Desember lalu.
(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar