
Pemerintah Palestina yang dipimpin Ismail Haniyeh, mengutuk pernyataan yang bernada permusuhan dari Ehud Olmert, Tzipi Livni, yang mengancam akan menggempur Jalur Gaza, Pemerintah menegaskan klaim tentang jatuhnya roket merupakan upaya untuk melegalkan kembali serangan mereka ke Gaza dan sebagai bentuk sabotase terhadap upaya Mesir.
Juru bicara pemerintah, Taher Nunu dalam siaran pers yang dilansir Pusat Informasi Palestina," Minggu (2-1) menyebutkan, "Ini adalah ucapan untuk menyabotase Mesir dalam upayanya menstabilkan perdamaian. Disamping untuk memberikan tekanan pada rakyat Palestina agar menerima persyaratan dan dikte zionis.
Dia menyatakan, "Tidak benar sama sekali klaim-klaim tersebut. Mereka melakukanya dalam rangka tujuan politik praktis mereka dengan mengorbankan darah Palestina. Pada saat yang sama, pemerintah meminta semua pihaj menghormati konsensus nasional dan kesepakatan terkait berbagai klaim di lapangan.
Sebelumnya, perdana menteriIsrael , Ehud Olmert, memberikan interuksi kepada para mantan tentara Israel untuk bersiap dalam menghadapi serangan roket Palestina. Disusul dengan ancaman perang Menteri Ehud Barak yang akan menggempur Jalur Gaza kembali.
Menteri Luar NegeriIsrael , Tzipi Livni menyerukan untuk membalas serangan roket secepatnya dan dengan lebih intensif lagi. Ia menambahkan, "tidak boleh menanda tangani perjanjian dengan Hamas. Tapi justru dengan menggempurnya lebih dakhsyat lagi. Ia juga menegaskan Israel wajib membalas setiap serangan Al-Qossam, baik ada korban atau tidak. Ia menyerukan untuk tidak menunggu-nunggu lagi.
Juru bicara pemerintah, Taher Nunu dalam siaran pers yang dilansir Pusat Informasi Palestina," Minggu (2-1) menyebutkan, "Ini adalah ucapan untuk menyabotase Mesir dalam upayanya menstabilkan perdamaian. Disamping untuk memberikan tekanan pada rakyat Palestina agar menerima persyaratan dan dikte zionis.
Dia menyatakan, "Tidak benar sama sekali klaim-klaim tersebut. Mereka melakukanya dalam rangka tujuan politik praktis mereka dengan mengorbankan darah Palestina. Pada saat yang sama, pemerintah meminta semua pihaj menghormati konsensus nasional dan kesepakatan terkait berbagai klaim di lapangan.
Sebelumnya, perdana menteri
Menteri Luar Negeri
(KIRIMKAN DANA FII SABILILLAH ANDA KE REKENING DANA PALESTINA DI BANK MANDIRI CABANG THAMRIN DENGAN NOREK. 103.000.508.5119 ATAS NAMA BENDAHARA ADI BASKORO. UANG MASUK PER 28 JANUARI 2009 SEBESAR RP 38.750.000, PENGIRIMAN DANA KE PALESTINA SEBESAR RP 38.000.000, SALDO KAS RP 750.000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar